Blog Archive
links
-
-
Sistem Cluster Untuk Ibukota Negara Indonesia11 tahun yang lalu
-
Menstabilkan Sinyal Pada Modem13 tahun yang lalu
-
-
harapku14 tahun yang lalu
-
PARTNERS’ LINK 214 tahun yang lalu
-
-
-
-
adalah portal pribadi disamping sebagai wadah ekspresi diri untuk sekedar menuangkan ide, gagasan maupun gambar-gambar koleksi. Pun dirasakan menjadi inspirasi bagi para pengunjung itu arah yang diharapkan agar nanti keberartian saling "berbagi" dapat berbuah baik...
Your's
a_rauf
MoU
nihayatul qolbii
khayya ku tak kenan dibawa malam
tersendu sirath yang terbentang bak pedang
makam-makam ditinggal nisan dalam pusara sunyi
menggerakan semua syirah langkah untuk menjauh
aku tahu disana akan terjadi kesengsaraan, kemelaratan dan kehinaan
semakin banyak semakin terlihat fasad
dari segala macam khianatan dan kemunafikan itu jelas
seribu kepahitan akan tampak terbentuk dengan begitu kentara hingga di ujung lidah
murka penguasa bertangan besi tidak setajam ini
mati rasa karena tidak tahu apa maksud dibalik itu
tapi sediaku ada tanganku terbuka
perempuan seribu wajah
kau tenun warna-warni kecerahan
dipintalnya benang-benang keemasan
pinggirannya kau semat renda-renda
payet hijau dengan dasar keungu-ungunan didapati warnanya
tiap corak kau padupadankan
sesekali rubi merah memantulkan cahayanya
seolah tersusun rapi
keanggunan dan keindahan kau terbungkus kain segitiga
lenggok elok kau melangkah
lincah merajut tiap gerak dan suara
semua mata dan telinga terlena dibuatnya
keteduhan kau pancarkan
tak disangka hatimu karang
berdirimu batu pualam
pendirianmu pohon
sikapmu gunung
lembutmu laut
pesonamu angin
tatapmu petir
tidak heran kudapati diri compang-camping di sisi terluar pulau kecil yang terpencil
tidak didunia ini
pe(R)tunjukanmu
layar tidak pernah tersingkap
walaupun aku tahu pertunjukan itu sedang berlangsung
terbukti dari tepuk tangan setiap tamu
lakon apa yang sedang dimainkan aku tidak tahu
sesekali gemuruh riuh menggetarkan panggung
sesekali senyap terasa yang terdengar hanya isak pilu peran utama
diarahkannya semua cahaya biru
diburamkan latar
hingga tercipta penjiwaan susana sedih itu
tersontak semua gembira
aneh memang secepat itukah hidup
oh rupanya yang ditunggu setia sudah ada
datang menjelma bagai pahlawan yang dipuja
diikuti sorak hati para hawa tidak ketinggalan peran utama
dibawanya kegembiraan itu
seketika panggung dibuatnya berwarna
kupu-kupu plastik diterbangkan hilir mudik
suara-suara menggemiricik diselingi nyanyian burung didendangkan
peran pendukung bernyanyi, menari kesana kemari
lampu dipadamkan tanda pertunjukanmu diusaikan
tanpa kutahu peran apa yang diperankan olehku
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar yang membangun tentang ulasan diatas guna perbaikan blog ini terima kasih :)