links
-
-
Sistem Cluster Untuk Ibukota Negara Indonesia11 tahun yang lalu
-
Menstabilkan Sinyal Pada Modem13 tahun yang lalu
-
-
harapku14 tahun yang lalu
-
PARTNERS’ LINK 214 tahun yang lalu
-
-
-
-
adalah portal pribadi disamping sebagai wadah ekspresi diri untuk sekedar menuangkan ide, gagasan maupun gambar-gambar koleksi. Pun dirasakan menjadi inspirasi bagi para pengunjung itu arah yang diharapkan agar nanti keberartian saling "berbagi" dapat berbuah baik...
Your's
a_rauf
disesali diri
hitam tidak diperuntukan dibagi-bagi
dinisbatkan diri segalanya begitu
membiarkan kelam membelit melingkar
tertutupi dari bilah-bilah cahaya
menempel pekat disetiap saat
laku lampah dan sumpah serapah
menjadi jumawa yang terbaca mata
menyeruak kemuka
menjadi ghibah bagi mulut-mulut pencerca
diulangi lagi begitu dan bagitu seterusnya
titik balik tafakkur menurutnya terlalu udzur
tidak lebih baik terlambat untuk tahu selamat
teringat seperempat abad lebih disia-siakan
seonggok penyesalan datang sulih mengisi
menyiangi, menepi dan mengebiri
himmatul aliyah
himmatul aliyah adalah pendakian
sebuah fragmen kecil dalam bingkai metamorfosa
bersendikan keagungan
didapatinya dari segala hina
angkuh ditanggalkan dijatuhkan disembarangan
dengan ratap tetap menatap
membisu mulut ber-ibu abu
dipelintirnya juga tali dusta
seolah dibuang
lalu berkejar-kejaran ditikam berkali-kali
terus timbul tenggelam bagai seonggok kayu
menari dalam syirah samudera tuna
tidak malam tidak siang
lalu terpinggirkan ditepian
diam tenang tanpa malu seolah besila
mulai kaki jari tertancap kuat kedasar
ditariknya semua hasrat
lalu tumbuh batang beradu
dituainya sari pati
direguknya bumi wangi
disuguhkan dalam bahasa kepasrahan
hingga ditemukan arti sebuah keyakinan
di ujung khayya…
lembut halus terdengar dikatanya
dengan masaku dibukumu
wahai sisa-sisa waktu yang mendera
walaupun akan binasa catat dalam bukumu
aku pernah ada
memenuhi disetiap carik lembaranmu
dengan banyak tema dan makna
tidak peduli hitam bersama putih beradu, berseteru
jangan kau usangkan
hingga tidak tampak lagi sampul dipelindungmu
garis bawahi disetiap judul
tandai semua bait
biarkan masa sesuka hati mengeja kata demi kata
jalan panjangku yang sudah tertempuh
cerita hidupku yang terungkap dan yang tetap tertutup rapat
tidak untuk prasasti apalagi bukti abadi
hanya sekedar menyimpan bukan mengabarkan
‘sepertiga hidupku hanya dihabiskan untuk merindu ’
harap semoga
aku tetap menantimu sampai waktu tak berhitung detik
mendambamu sehangat pagi menerima mentari
merindumu selembut malam menyambut bulan
akankah semua ini hanya menjadi angin lalu
dimana kamu sekarang seolah lenyap ditelan alam
semua apa yang aku pinta
hanya menyibak sementara dipinggiran kulit muka
aku tetap menghiba tegur sapa diwaktu subuh itu
kamu membangunkanmu begitu juga aku
kita saling mengerti, berbagi dan berbenah diri
satu sama lain untuk saling mengingatkan disaat lalai
aku tahu waktu yang bersalah tidak pernah mau disalahkan
begitu cepat dia berjalan tanpa melihat kebelakang
dan dia tidak pernah bisa berputar kembali keawal tujuan
untuk semua itu aku cukupkan rinduku hanya untuk dikenang
sampai nanti tidak ada lagi langit yang menaungi
buntang gemintang yang menghiasi
semoga,…..